Jumat, 01 Maret 2013

Tin-tin dan cita-citanya


Setiap Anak memang special. Setelah ridwan dengan etnik sendiko dalem dibarengi “ Ampun “nya, ayuk kartikasari yang berjuang berjualan kue keliling kampung untuk uang sakunya. Inilah Agustina Armanda, teman-temanya memanggil Tintin . Meski masih duduk dibangku Lima badanya lebih besar dibanding teman sebayanya. Tinggi menjulang sudah seperti anak eS-em –PE, “ Kata teman-temanya “. Selalu dengan gaya bicara yang nyeletuk bak pelawak papan atas. Hobi “jingkrak-jingkrak” hingga usil jahil methakil . Gaya ngomongnya bebas tanpa batas pasti ada saja yang di bicarakan jika ia berkunjung ke Perpustakaan meski hanya sekedar  pinjam buku untuk dibawa pulang.
 “ Pak, lihat itu tin-tin, teriak –teriak sendiri orang yang diteriakin gag nggaggas tetap ae teriak- teriak , Aneh ya pak ? “
“ Emang og pak, titin itu lucu-lucu gimana Githu,,, ? Sukane gawe Guyu,, tidak di kelas, tidak di sini apalagi di rumah pak,,, tambah …?? (ucap Dinda sambil menyilangkan kedua jari telunjuknya  ke jidad).
Aku hanya melihat tiongkahpolahnya dan terkadang ngakak melihhat polahnya yang semakin tak cetha.
Berbeda lagi dengan Elin Margareta bocah centhil penggemar film mandarin ini bercita-cita ingin jadi Artis seperti bintang –bintang korea yang saben hari ia tonton usai sekolah.mulai dari cara berjalan hingga Intonasi suarapun ia samakan dengan gaya bicara artis idolanya “GAEN” (entah artis apa iku ..)
“Kau ini Menyebalkan,, “ “e…aku tak suka  denga kelakuanmu,,?” itulah kata yang sering ia lontarkan kepada teman-temanya . dengan nada mirip orang korea.
“Aku ini pak,, cita-citanya ingin jadi artisssssss , juga ingin jadi Designer gaun-gaun cantik, nanti kalau pak sugeng mau nikah pesen Gaunya bisa sama saya,, tak kasih diskon 50 % pak,,,hihhihihi (dengan Gaya Kemayunya sambil meringis).”jika bertemu ia selalu menyapa dengan
“Assalamualaikum,,, pak sugeng,,,, “ (sambil berbisik pada temanya “engko lak langsung senyum,,,hooo…iyoto …!!).
Special lagi dengan Febri Widya . Bocah berambut sedikit ikal kulit sawo matang. sebutanyapun  “Ainun & Habiebie” mungkin karena mirip anak jaman dulu. Ainun paling rajin melahap bacaan . seminggu ia bisa mencerna tiga hingga empat buku lebih banyak dari teman-temanya. Sedikit pemalu tapi banyak  teman. Ainun pendiam sangat  berbeda dengan teman-temanya yang lain yang banyak tingkah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar