Selasa, 25 November 2014

MEMPERINGATI HUT PGRI KE-69 "SD NEGERI 03 JETIS"

Berbagai momen dalam rangka memperingati hari besar nasional , termasuk dalam rangka memperingati upacara HUT PGRI yang ke-69 di SD Negeri 03 Jetis kecamatan Jaten. Tidak seperti  biasa, upacara pada tanggal 25 November 2014 kali ini yang bertugas adalah semua  tenaga pendidik dan pengawas UPT . adapun susunanya :
1. Sumaryanto D.A. S.Pd. selaku pengawas bertugas sebagai pembina upacara.
2. Paiman S.Pd bertugas sebagai komandan upacara
3. Sukeksi Endang Mulyani S.Pd. sebagai ajudan.
4. Slamet Riyanto S.Pd.SD sebagai pembaca teks UUD 1945
5. Anik Mulyati  S.Pd. sebagai  dirijen.
6. Edi Pamiluwari S.HI sebagai protokol sekaligus pembaca doa.
7. Sri Wahono S.Pd., Endhang Bhakti H. S.Aud., Wuryani  S.S. sebagai pemimpin regu
8. Ngadino S.Pd.SD, Sam Siswanti S.Pd.SD, Sugeng Riyadi sebagai pengibar Bendera.

Upacara yang berdurasi kurang lebih 35 menit tersebut diikuti 215 siswa dari kelas 1 hingga kelas 6. Disampaikan dalam Amanat  Pembina Upacara bahwa upacara ini diselenggarakan untuk memperingati hari ulangtahun PGRI ke-69. Bpk. Sumaryanto juga menekankan kepada seluruh peserta upacara bahwa tiga poin penting sebagai hadiah siswa kepada Guru. Yakni, kasih sayang, Hormati Gurumu dan Prestasi. 

“ Tiga poin ini cukup sebagai hadiah kamu kepada bapak dan ibu guru, yaitu Kasih sayang, hormati guru dan prestasi. Kalau kalian bisa melakukan tiga hal tersebut maka bapak dan ibu guru akan bangga punya murid seperti kalian.” Tuturnya 

Beliau juga menyarankan untuk para guru  bahwa pemberian reward atau hadiah juga akan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar meskipun hanya tepuk tangan. Karena hal tersebut akan memicu setiap anak untuk terus lebih berprestasi dan berlomba-lomba adu kreatif. Sebagai penutup Bapak yang pernah menjadi  kepala sekolah SD Negeri 03 jetis tersebut  juga menanamkan kepada anak- anak bahwa pentingnya keberadaan seorang guru sangat penting dalam proses tumbuh anak-anak sebagai peserta didik. 

“ kalian tahu, dulu masuk kelas satu belum bisa mengikat  sepatu, belum bisa membaca , belum bisa menulis, sekarang sudah kelas enam lakok bandel tidak mendengarkan perintah guru!! Perlu dipahami lagi” ungkap Bapak perpawakan tinggi besar nan humoris tersebut.
#SELAMAT HARI GURU
                                             PETUGAS BENDERA
                                     
                 AJUDAN PEMBINA: SUKEKSI ENDANG MULYANI S.Pd.
                                                  DIRIJEN  : ANIK MULYATI S.Pd.
                                                    KOMANDAN : PAIMAN S.Pd.
                          PEMBINA UPACARA : SUMARYANTO D.A. S.Pd.


                                                  SLAMET  RIYANTO S.Pd.

Selasa, 18 November 2014

cerita rakyat kabupaten karanganyar

Karanganyar lahir sebagai dukuh kecil, tepatnya terjadi pada tanggal 19 April 1745 atau 16 Maulud 1670. 
 sejarah asal kota Karanganyar sangat berkaitan dengan sejarah perlawanan R.M. Sahid, atau yang lebih dikenal dengan julukan Pangeran Sambernyawa, terhadap Belanda.

Suatu saat, pangeran Sambernyawa berada di tengah Bang Wetan Untuk bertapa dengan cara duduk di sebuah batu besar (Watu Kumatoso). Di tempat itulah, Pangeran Sambernyawa mendapat wasiat melalui seekor burung derkuku yang berkicau dengan sangat aneh. 

Burung derkuku itu berkicau dengan kicauan yang berbunyi, (manggung) “Sapa mangan aku, bakal dadi luhur” (barang siapa 
memakan aku akan menjadi luhur) “

Bukan main heran dan takjubnya pangeran mendengar kicauan burung yang begitu aneh itu. Tahulah dia bahwa semua itu dapat terjadi karena kehendak Tuhan yang ingin memberikan penerangan kepada dirinya.

Dengan disaksikan ketiga pengikutnya yang setia (Ngabei Rangga Panambang, Ngabei Kudana Warsa, dan Nitodono), Pangeran sambernyawa pun menamai tempat bertapa itu denga nama “Mojogedang” penggabungan dari kata sedya dan mojo yang berarti ‘kehendak atau cita-cita’ dan pepadhang yang berarti penerang atau petunjuk. 

Jadi ditempat yang sekarangan bernama Mojogedang itulah. Pangeran Sambernyawa mendapat penerangan atau petunjuk tentanng cita-citanya melalui kehadiran burung derkuku yang berkicau aneh.

Diiringi ketiga pengikutnya, Pangeran Sambernyawa kemudian berusaha mengejar burung itu sampai di sekitar padepokan seorang wanita bernama Nyi Dipo, seorang pejuang wanita dari Kartasura yang lebih senang meneruskan pengabdiaanya sebagai pertapa.

Pangeran Sambernyawa segera mengutarakan maksud kedatangannya. Sejenak Nyi Dipo kaget dan kemudian menatap tamu-tamunya dengan tajam. 

“Ada apa Nyi? Apakah keberatan dengan peremintaanku?” tanya Pangeran Sambernyawa setelah melihat ada keraguan di mata Nyi Dipo.

“Bukan begitu nakmas, aku hanya takjub. Benarkah yang sedang duduk dihadapanku ini adalah R.M. sahid dari Kartasura bersama ketiga sahabatnya yang setia itu ?” kata Nyi Dipo.

“Benar, Nyi, namaku memang sahid, tetapi orang-orang lebih suka memanggilku Sambernyawa. Ketiga sahabatku ini biasa dipanggil Rangga Panambang, Kuda Warsita, Dan Nitidono,” jawab Pangeran Sambernyawa dengan hormat.

“Oh, jadi memang waktunya sudah dekat. Nakmas, sebentar lagi akan memakan ‘wahyu Keraton’ yang berwujud burung derkuku aneh itu. Nakmas Sahid akan segera menjadi raja,” kata nyi Dipo dengan yang berseri-seri. 

Nyi Dipo segera menceritakan asal mula burung derkuku yang kicauannya aneh itu. Menurut cerita Nyi Dipo, burung derkuku itu didapatkannya lewat sebuah suara gaib yang memberi petunjuk kepadanya untuk datang ke tengah hutan karena di bawah pohon jati growong (berlubang) ada anak seekor burung derkuku. 

Burung itu harus dipelihara Nyi Dipo. Kelak jika ia sudah dapat berkicau dengan bunyi “sapa mangan aku, bakal dadi luhur “,berarti waktunya sudah dekat dengan kedatangan seorang kesartia yang diiringi oleh tiga orang sahabatnya. Seorang kesatria yang kelak akan menjadi raja.

Pangeran Sambernyawa begitu gembira mendengar cerita Nyi Dipo. Oleh karena itu setelah memakan masakan burung derkuku aneh itu, Pangeran Sambernyawa pun berkata “Kiranya yang ada di sini menjadi saksi, mulai hari ini dan sampai kelak ada keramaian zaman, tempat ini aku namakan Karanganyar 

karena di tempat inilah aku mendapatkan kemantapan akan perjanjian baru (anyar) menjadi raja setelah makan Wahyu Kraton yang berwujud burung derkuku”. Sejak itu tempat Nyi Dipo berubah nama menjadi dukuh Karanganyar, yang dikemudian hari menjadi Kota Karanganyar. 

Pangeran Sambernyawa sendiri memberi gelar Nyi Ageng Karang kepada Nyi Dipo. Sampai sekarang, makam Nyi Ageng Karang sebagai sebagai “cikal bakal” (awal mula) Karanganyar masih ada.



Senin, 03 November 2014

pelaporan penyimbangan yang tidak sesuai aturan bisa dilaporkan disini www.ombudsman.go.id/

Selasa, 26 Agustus 2014

laporan sederhana

LAPORAN PELAKSANAAN LOMBA KREATIVITAS DAN KEGIATAN SISWA

DALAM RANGKA PENINGKATAN MINAT BACA

PERPUSTAKAAN SD NEGERI 03 JETIS

TAHUN PELAJARAN 2013/2014



1. Dasar Pelaksanaan
a. Menurunnya minat baca peserta didik membuat buku tidak menjadi prioritas peserta didik.
b. Melaksanakan program kerja yang telah disusun bersama.
2. Tujuan pelaksanaan
 Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan dan mengembangkan kreativitas dan meningkatkan minat baca, sehingga mereka mampu berkreasi, berinovasi, berprestasi dan berkompetisi secara sehat.
3. Tanggal Pelaksanaan
          Sabtu, 16 Nopember 2013

4.Peserta
 Lomba Kreativitas dan kegiatan siswa diikuti oleh kelas III (Tiga)- VI (enam ) dengan mengirimkan beberapa wakil dari kelasnya masing-masing.

Lomba terdiri atas 4 cabang yaitu:
1. Lomba mengarang
2. Lomba Baca Puisi
3. Lomba Sinopsis
4. Lomba membuat puisi

5. Panitia/Juri
Juri dan panitia dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terdiri dari 2 guru dan Tim pelaksana.
Juri :
1.      Edi Pamiluwardi S,H. 
2.      Ngadino S,Pd.SD
6. Hasil lomba
            1. Lomba mengarang              :  Alya Amelia (III)
            2. Lomba membaca Puisi        : Aurel Febriasya (IV)
            3. Lomba Sinopsis                     : Norezza  Dana(IV)
            4. Lomba Menulis Puisi            : Yasmine (IV)



 Mengetahui ,
Kepala Perpustakaan                                                                                      


      Drs.Trimo Atmojo                                                                                     Tim Penyelenggara
NIP.19550402 197802 1 003                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                          







Lampiran foto kegiatan.
Text Box: Para peserta synopsis,,,Khoirul , Afif , Fernando, Jefri , titto, Zlatan,  Agita, noreza, Allodya, Retno Wahyu,
                      

Text Box: Mengerjakanya amat serius

Penerimaan hadiah di halaman sekolah